Minggu, 10 Maret 2013

Mari Kita Bercumbu


Mari Kita Bercumbu

(Lenny Oktaviana Dewi, S.Pd)

 

Malam mulai bergeser perlahan. Nafas tenang penghuninya terhembus menuju fajar. Terkadang ada jeda sejenak mengintip malu-malu akan rindu yang mulai tak tertahan. Sepertiga malam, saat yang ditunggu. Jiwa-jiwa perindu itupun bergegas mengejar waktu. Tak ingin terpenggal hanya karena bisikan palsu, “Ah, malam masih terlalu panjang, lelaplah lagi….toh esok masih ada hari.” Dilepaslah buhul pertama dengan segera membelalakkan mata. Mengusir nista pengotor jiwa.

Terayunlah langkah menuju kulah. Memercikkan wudhu pengusir gundah. Lihatlah betapa tenang dia mengadu. Pada Rabb sepenuh syahdu. Bantu hamba ya Allah tegakkan ragaku, menghadapmu malam ini. Dirikan lail tanpa jahil. Betapa aku rindu mengadu. Atas lemah dan hinanya jiwaku. Segarlah wajah para perindu. Percikan wudhu bangunkan hasrat bercumbu. Terbiritlah iblis sepenuh malu. Telah terlepas buhul kedua, marah sang penista. Atas semangat jiwa bertakwa.

Terhampar menghadap kiblat. Terayun takbir bergema dalam lirih sepanjat doa. Allah Maha Besar, Kuasa Mu bangunkan jiwaku. Inilah hambaMu tengah mengadu. Dengarlah keluh dan kesahku, betapa beban di pundakku terasa berat tanpa Mu. Ringankanlah ya Allah, agar kumampu menyelesaikan amanah - amanah ini setuntas dan sempurna dengan sentuhMu. Janganlah Engkau hukum hamba bila lupa dan tersalah. Aku sangatlah lemah, kuatkanlah dengan keMaha AgungMu. Lega, buhul ketiga telah udar berserak. Merah padamlah sang durjana. Satu lagi godanya tumpul berujung kabur. Meninggalkan pendiri malam yang tengah khusyuk membangun takwa.

Siapakah dia? Yang tengah asyik bercumbu dengan Rabbnya. Mengalahkan setan sang durjana. Sesore tadi, sejenak ia melingkar dalam iman. Bersama kawan yang memimpin di depan. Lebih dahulu dalam ketakwaan. Belajarlah ia akan arti sebuah perjuangan. Mengalahkan nafsu, terlena dalam malam. Inilah keutamaan yang ingin ia dapatkan;

1. Allah akan mengangkat derajatnya baik di dunia maupun di akhirat karena taqarubnya kepada Allah swt. “Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. “( QS. Al Isra’ : 79 )

KaruniaNya yang menggiurkan “Maqaman Mahmudan” tempat terpuji yang dijanjikan.

2. Mendapatkan syafaat yang besar.

3. Mendapatkan perkataan yang berbobot. “Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu. Sungguh bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa); dan (bacaan diwaktu itu) lebih berkesan. (QS. Al Muzzammil : 5-6) Maka, lihailah jiwa atas ijinNya. Mengolah rasa mengubah kata bijak berwibawa. Di bawah tatapan teduh penuh makna, lisan sang pecumbu malam.

4. Akan mendapatkan kelezatan ibadah. Seandainya para raja itu tahu kita mendapatkan kelezatan ibadah Qiyamullail, niscaya mereka akan membunuh kita karena iri.

5. Termasuk aktivitas ahli surga. “Sesungguhnya orang-orang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air. Mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik; mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam. Dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).” (QS. 51:15-17)

Dalam sebuah hadits juga di sampaikan, dari Rasulullah saw,” Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makan dan sholatlah di waktu malam, niscaya kalian akan masuk surga. (HR. Tirmidzi) Sunan Tirmidzi 2487; Hadits hasan shohih.

6. Sholat tahajud adalah sholat yang paling utama setelah sholat wajib. HR.Imam Muslim 1163 dalam kitab Shihih Muslim.

7. Sifat dan karakteristik hamba Allah yang bersyukur.  “….dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur.” (QS. 34:13)

Dari Aisyah; Adalah rasulullah saw Qiyamullail sampai kedua kakinya bengkak dan pecah-pecah. Saya bertanya, “Kenapa anda lakukan ini semua ya Rasulullah, padahal telah diampuni dosa sekarang dan yang akan datang?” jawab Rasulullah saw, “Tidakkah aku menjadi hamab Allah yang bersyukur?” (Muttafaqun alaihi)

Suatu malam Rasul sholat dan Ibnu Mas’ud serta Hudzaifah makmum di belakangnya. Di rakaat pertama beliau membaca QS Al Baqarah sampai akhir. Mereka berdua berharap sudah selesai dan takbir untuk ruku’ tapi ternyata beliau lanjutkan sampai 6 juz. Semua di baca dengan tajwid dan tartil. Dan ketika beliau ruku’ hampir sama dengan berdirinya dan sujudnya hampir sama dengan ruku’nya. Beliau qudwah teladan sepanjang hayat.

8. Ditulis sebagai ahli dzikir

9. Ada kesempatan diterima doanya. Dari jabir, “Sesungguhnya pada satu malam ada satu saat yang kalau orang itu bangun Qiyamullail dan minta kebaikan dunia dan akhirat maka Allah swt akan melakukannya. (HR. Muslim)

10. Selamat dari godaan dan gangguan setan.

11. Bangun pagi dalam keadaan giat

12.Termasuk sebaik-baik hamba Allah swt.

 

Bersegeralah mencumbu malam. Ketenangannya, gemulai nafasnya adalah romantisme tersendiri bagi hamba-hambaNya yang menghiba cinta….Cinta abadi yang tak lekang dan tiada rugi. Selamat malam CINTA. Buktikan kelezatannya, cobai gairahnya dan rasakan energi dahsyatnya.

 

 

@ode, Jan’13