Bahagia Saat Hamil
(Lenny Oktaviana Dewi, S.Pd)
Tak terasa usia kehamilan ke lima sudah
memasuki bulan ke tujuh. Tidak seperti ke empat kakak-kakaknya, kehamilan yang
sekarang terasa berbeda. Selain karena jarak kehamilan yang sekarang lebih
panjang daripada sebelumnya, persiapan yang saya butuhkan untuk kehamilan
kelima ini juga tidak seheboh sebelumnya. Saya lebih terkesan santai dan PeDe.
Kehamilan menjadi saat-saat yang
sangat ditunggu pasangan suami istri. Kehamilan juga pertanda datangnya berkah
dari Allah SWT. Maka menjalaninya adalah menikmati keberkahan hidup demi
kebahagiaan negeri Akherat. Menarik nafasnya adalah saat merasakan semakin
sesak dan terengah-engah bulan demi bulannya. Perjalanan yang semakin terseok
terbawa beban yang semakin memberat bulan demi bulannya. Kalau bukan karena
motivasi tengah meniti setapak SyurgaNYa, tentu amatlah berat terasa.
Allah SWT berfirman, yang
artinya, “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua
orang ibu bapaknya. Ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya
dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh
bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun
ia berdoa: “Ya Tuhanku tunjukkanlah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang
telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat
berbuat amal yang saleh yang Engkau Ridhai, berilah kebaikan kepadaku dengan
(memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau
dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Al
Ahqaf:15)
Merasakan dan mentafakuri, sekelebat perasaan
serupa tengah dirasa oleh ibunda tercinta saat mengandung dan membesarkan kita.
Sekeluh itulah mungkin ibu saat terlewat mengandung dan membesarkan kita
dahulu. Maka segeralah meneleponnya dan sampaikan rasa cinta dan terus berharap
doa dan restunya. Dan bersegeralah tengadahkan tangan menderas doa untuknya,
andai beliau telah tiada.
Inilah saatnya berlatih
kesabaran. Allah berfirman, yang artinya; “Dan Kami perintahkan kepada
manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya. Ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepadaKU dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepadaKu
lah kembalimu.” (Luqman:14)
Merasakan kandungan yang semakin
terasa berat dan badan yang semakin lemah, inilah saatnya bergembira karena
jihad yang sebenarnya telah dimulai. Saatnya untuk menguatkan mental dan
pikiran. Perbanyak menyebut namaNya dan menambahkan helai demi helai kesabaran.
Ini baru kehamilan, dan insyaallah perjuangan masih panjang. Pergerakan si
kecil dalam rahim akan menghibur dan memberi rasa rindu untuk segera bersua.
Nah, bulan semakin bertambah,
saat-saat akhir kehamilan menjelang persalinan telah menanti. Yakinkan kondisi
ibu benar-benar fit dan prima untuk
siapkan jihad besar melahirkan jabang bayi. Inilah beberapa hal yang bisa ibu
lakukan untuk memperkuat mental dan fisik jelang persalinan;
1. Memperbanyak
Shalat Sunah
Selain semakin mendekatkan diri kepada Allah, gerakan sholat akan
melancarkan peredaran darah, menguatkan otot dan tulang, serta perbaikan
pernafasan. Secara khusus otot jantung akan semakin kuat,menormalkan tekanan
darah, dan menguatkan paru-paru.
2. Memperlama sujud
Posisi sujud menjadikan kita semakin dekat dengan Allah. Perbanyaklah
doa dan perpanjang untainya. Mohonkan dan keluhkan segala kesah kita.
Insyaallah terijabah dengan keikhlasan kita. Sikap sujud juga lebih
memperlancar aliran darah menuju otak sehingga pusat kesadaran dan kemampuan
berpikir kita akan semakin baik. Bagi janin juga bisa membuat ia lebih cerdas
dan lincah.
3. Memperlama Dzikir
Berdzikirlah dengan mengucapkan kalimat thoyyibah sepenuh yakin, fokus
dan serius. Al Asmaul Husna yang kita baca akan mengantarkan pada pikiran yang
khusyuk.
4. Merasakan
kehadiran Allah
Dzikir mendatangkan ketenangan dan percaya diri selama kehamilan dan
saat-saat kritis menghadapi persalinan nanti. Allah berfirman: “(yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya
berkata,”Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha
suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Ali Imran:191)
5. Memperbanyak
Doa
Efeknya sangat baik untuk kesehatan dan kecerdasan ibu maupun jabang
bayi dalam kandungan. Doa memperbaiki motivasi, rasa percaya diri, emosi dan
kejiwaan.
6. Tawakal ketika
Detik-detik Persalinan
Berserah diri dan bertawakal penuh kepada Allah saat-saat merasakan
mulas atau sakit sekitar perut. “Cukuplah Allah bagiku; tiada Tuhan selain
Dia. Hanya kepadaNya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy
yang agung.” (At Taubah: 129)
Alhamdulillah wa syukurillah, begitu si kecil
lahir tetaplah berdoa. Ucapkan salam, cium dan telungkupkan di dada ibu.
Biarkan ia merangkak dan mencari rezeki pertamanya di dunia ini, ASI yang suci
dan mulia dari Allah. Mohonlah kepada Allah agar ia diberi perlindungan dari
segala keburukan dan kelak menjadi keturunan yang menyenangkan.
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami
istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah
kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa. “ (Al Furqon:74)
@Ode,
Apr’12